Webinar Internasional: AUKUS & Kesiapan Strategis Pertahanan Udara Indonesia

Rabu 07 Desember 2021

PR CENTER FOR AUSTRALIAN STUDIES (CFAS)

PUSAT STUDI AUSTRALIA – Mengadakan webinar internasional di Menara Universitas Nasional (UNAS) Jakarta – Webinar ini dihadiri oleh Marsekal (Purn) Chappy Hakim sebagai Chairman Pusat Studi Air Power Indonesia yang memberi konteks dalam pertahanan Indonesia sedangkan dari pengamat politik dan pengamat kebijakan luar negeri Indonesia Kevin Evans sebagai Indonesia Director of The Australia-Indonesia Centre hadir dalam memberikan konteks perkembangan sejarah dan diskursus AUKUS. Dr. Robi Nurhadi, S.IP, M.Si (Universitas Nasional) dan Prof. Richard Chauvel (University of Melbourne) sebagai akademisi juga turut andil dalam diskusi AUKUS dan Kesiapan Strategis Pertahanan Udara Indonesia.

Keberadaan AUKUS menyebabkan berbagai kekhawatiran negara-negara Asia, menanggapi hal tersebut Indonesia menyatakan bahwa kawasan ASEAN harus tetap bebas dari nuklir, guna mencegah terjadinya perlombaan senjata. Melalui Webinar AUKUS & Kesiapan Strategis Pertahanan Udara Indonesia, kita akan membahas bagaimana polemik politik Australia dan Indonesia, serta kesiapan pertahanan Indonesia terhadap dinamika politik Australia dan kawasan. 

Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si (Dekan FISIP UNAS) dalam kata sambutannya mengatakan bahwa Kawasan Indo-Pasifik merupakan salah satu kawasan regional yang mempunyai potensi yang sangat besar dari sisi geopolitik, keamanan, dan ekonomi negara-negara sekitarnya. Ketegangan yang terjadi antara Cina dengan Amerika Serikat menjadi momentum yang dapat menyebabkan gejolak, termasuk lingkungan regional. Sejauh mana strategi-strategi yang dibangun dalam trilateral saat ini dan ke depan berpengaruh terhadap posisi Indonesia, terutama sebagai negara non-blok, terlebih secara geografis posisi Indonesia sangat dekat dengan Australia. Dalam konteks diatas, maka sangat penting membangun pemahaman terkait dengan keamanan wilayah di dalam dan luar teritorial Indonesia, termasuk bagaimana Angkatan Laut maupun Angkatan Udara Indonesia membangun dan memperkuat peningkatan pertahanan di wilayah timur Indonesia.

Kevin Evans (Indonesia Director of The Australia-Indonesia Centre) Sebagai orang Australia yang sudah lama tinggal di Indonesia mengatakan kalau ada perkembangan besar seperti ini salah satu faktornya adalah bagaimana kira-kira negara yang bersangkutan bisa melihat dampak dari negara-negara yang lain sebagai bagian dari kesiapannya. Ia mengingatkan bahwasannya Ketiga negara yang terlibat dalam AUKUS yaitu Australia, Amerika, dan Inggris sebetulnya sudah bersifat sekutu selama 100 tahun, ini bukan hal baru ketika ada 3 sekutu yang sudah lama bekerja sama secara global di kawasan. Kevin juga menegaskan bahwasannya AUKUS merupakan bentuk dari respon terhadap dinamika politik beberapa tahun terakhir  di kawasan Asia-Pacific dimana sekarang ada negara yang menganggap bagian dari perairan Indonesia dari subjek zona ekonomi itu merupakan bagian dari dia juga.

Marsekal (Purn) Chappy Hakim (Chairman Pusat Studi Air Power Indonesia) menegaskan Kekuatan udara sangat dibutuhkan, tidak hanya oleh satuan dari Angkatan Udara sendiri, tetapi justru lebih banyak juga dengan pengaruh-pengaruh pasukan di darat maupun di perairan dalam hal ini di laut. Marsekal Chappy menggambarkan Dengan AUKUS, pasti frekuensi Air Traffic juga akan berkembang. Rawannya wilayah udara Indonesia dalam perspektif pertahanan udara nasional dengan berkembangnya Global Economic Growth ke Pasifik dimana frekuensi Air Traffic itu meningkat dan sekaligus pada saat yang bersamaan upaya-upaya untuk mengamankan wilayah udara ini memunculkan banyak sekali tantangan.

Dr. Robi Nurhadi, S.IP, M.Si (Universitas Nasional) melontarkan perspektif bahwa AUKUS itu memunculkan satu pertanyaan mendasar bagi masyarakat khususnya. Apakah kehadirannya itu merupakan sebuah ancaman atau harapan. pertanyaan ini muncul karena kita tahu bahwa AUKUS ini tidak terlepas dari apa yang dilakukan oleh pihak China sebelumnya yang kemudian ini memunculkan banyak kekhawatiran kepada negara-negara yang berkonflik khususnya di sekitar wilayah Natuna Utara. Oleh karena itu ada tiga hal yang ingin saya sampaikan berkaitan dengan pertanyaan tersebut. Yang pertama, seberapa mahal sebenarnya AUKUS ini harus ditanggung biayanya oleh masyarakat dunia wabil khusus bagi negara-negara di Asia Tenggara dan Indonesia. Yang kedua kita akan melihat sebenarnya AUKUS ini narasinya apa dan seperti apa, kita akan melihat lebih dalam narasi sebenarnya apa. Yang ketiga, dampaknya terhadap Indonesia, terhadap Asia Tenggara dan Australia sendiri kita akan seperti apa. Dr. Robi menegaskan ​​pada saat yang sama, diplomasi lampu merah Indonesia ini juga bisa dipengaruhi oleh menguatnya pengaruh Cina di Indonesia. Ini juga pesan bagi Indonesia untuk lebih  berhati-hati supaya kita tidak menyalahkan diplomasi lampu merah. Saya tentu berharap bahwa masa depan Indo-Pasifik ini bisa kembali pada tiga hal. Pertama, memang kita harus mendorong agar Cina ini menghentikan akrobatik politiknya, maksudnya National Interestnya silahkan dijalankan tetapi gaya komunikasi politik dalam menyampaikan itu penting untuk lebih soft. Saya yakin kewibawaan sebuah negara itu hadir justru dengan sikapnya yang lebih bisa diterima, dibanding memberi hal yang menakutkan bagi Negara-negara lain. Saya juga berharap kita bisa mendorong Cina masuk ke garis penyelesaian melalui perundingan-perundingan Internasional. Terutama misalnya yang berkaitan dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Yang kedua kami tentu berharap bahwa AUKUS ini bisa bertransformasi dari Pakta Pertahanan menjadi faktor perdamaian, ini merupakan suatu yang penting bagi AUKUS bahwa potensinya besar yang melibatkan Australia Inggris dan Amerika dan tentu besar juga dampaknya kalau ini tidak menakutkan, tetapi mendamaikan. Yang ketiga, tatanan itu akan terbangun kalau Indonesia dan ASEAN itu menjadi polar baru yaitu polar perdamaian.Prof. Richard Chauvel (University of Melbourne) menjelaskan bahwasanya AUKUS merupakan sebuah respon terhadap lingkungan strategis yang berubah dengan cepat di kawasan Indo-Pasifik dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan China. Update dari Defence Strategic pada tahun 2020 mengatakan bahwa prospek konflik intensitas tinggi di Indo-Pasifik, meski masih tidak mungkin sekarang pun sudah tidak terlalu jauh. Perhatian pemerintah Australia dalam pertimbangan kebijakan strategis pertahanan itu fokusnya jelas pada persaingan Amerika dengan Cina di belahan Indo-Pasifik. Prof. Richard juga memaparkan bahwa  pusat perhatian AUKUS ini boleh dianggap sebagai respon terhadap konstelasi sedikit di Indo-Pasifik yang dimana persaingan dan tensinya Amerika dengan Cina semakin lama semakin ketat. Saya pikir kompleksitas atau kerumitan konstelasi strategis di Indo-Pasifik lebih rumit daripada persaingan Amerika dengan Cina. AUKUS tidak hanya melibatkan adikuasa tetapi juga Negara-negara seperti Indonesia, Australia, Taiwan dan sebagainya.

More to explorer

Berita

News From CFAS : “PERAN AUSTRALIA Dalam Kemerdekaan Indonesia”

INDONESIA CALLING (AUSTRALIA, 1947) Peran Australia dalam kemerdekaan Indonesia juga terlihat dalam film dokumenter karya Joe Ives yang diawali dengan adegan dimana Buruh Australia memberikan bendera kepada Indonesia sebagai dukung an atas kemerdekaan Indonesia. Video ini menggambarkan keberanian para pekerja Indonesia di Australia pada tahun 1945 dan koneksi mereka dengan serikat buruh Australia dalam perjuangan menuju kemerdekaan. Ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, warga Indonesia yang ditawan oleh Belanda diasingkan ke Australia. Dalam film ini, tampak peristiwa Black Armada di mana Serikat Buruh Australia mendukung kemerdekaan Indonesia melalui aksi pemboikotan kapal-kapal Belanda di Australia. Mereka mengajak anggota mereka untuk tidak membantu Belanda dalam urusan perkapalan dan mengancam pemogokan internasional dengan sentimen Anti-Belanda. Peristiwa ini disebut “Black Armada,” yang mencerminkan solidaritas buruh Australia dalam  membantu Indonesia. BLACK ARMADA Peran Australia dalam kemer dekaan Indonesia tak luput dari peran Buruh Australia, Dimana Serikat buruh Australia mendukung kemerdekaan Indonesia deng an cara melakukan pemboikotan terhadap kapal-kapal Belanda di Australia, dengan mengajak anggotanya untuk tidak membantu Belanda dalam urusan perkapalan, dan mengancam pemogokan internasional dengan sentimen Anti-Belanda. Peristiwa ini disebut “Black Armada” Yang mungkin kurang banyak dikenal adalah sejarah serikat buruh Australia dan keberhasilan perjuangan mereka dalam men dukung gerakan kemerdekaan Indonesia Puncak dari hubungan ini Antara 1945-1949, aliansi serikat pekerja maritim Australia dan pekerja pelabuhan sing memblokir hampir 600 kapal Belanda di pelabuhan Australia. Pekerja menolak bekerja di kapal-kapal Belanda yang membawa senjata dan amunisi, mempengaruhi upaya perang Belanda. Pemogokan ini dimulai di Sydney dan merambat ke Melbourne serta Brisbane, memberikan dampak yang signifikan terhadap perang Belanda. KOMISI 3 NEGARA Belanda setelah proklamasi pada 17 Agustus 1945. Ketika Belanda menyerang Indonesia pada Juli 1947, Australia merujuk masalah ini ke Dewan Keamanan BB, yang mengarah pada pembentukan Komite Jasa Baik (Komisi Tiga Negara) untuk mediasi dan mencapai kesepak at an gencatan senjata serta dasar politik untuk kemerdekaan, Australia secara aktif menentang rencana in dan dengan tekanan internasional, akhirnva Belanda mencapai kesepakatan dicapai pada Mei 1949, menghentikan permusuhan Setelah Perjanjian Rom- Van Roijen, dari Agustus hingga November 1949, Belanda mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag, yang setelah negosiasi yang kuat.akhirnya Desember 1949, Republik Indonesia memperoleh penaakuan dan kemerdekaan dari Belanda. Pemerintah Australia juga turut mengakui negara baru tersebut, mengakhiri pertempuran dan mencapai kesuksesan diplomas regional dan internasional dalam meraih kemerdekaan penuhnva.

Read More »

Gerhana Matahari dan Tradisi Idul Fitri di Australia

Kapan Idul Fitri 2023? Inilah waktu bulan Syawal yang akan menandai akhir Ramadan 2023 dengan gerhana matahari total ‘hibrida’ yang langka. Idul Fitri dirayakan pada hari pertama bulan Syawal, bulan kesepuluh dalam kalender lunar Islam, setelah penampakan bulan baru atau bulan sabit dan merupakan festival besar Islam di mana “Idul” berarti “perayaan” dan “Fitri” berarti “berbuka” dan dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia untuk menandai berakhirnya bulan suci Ramadan, yaitu bulan puasa. Tanggal pasti perayaan ini bervariasi setiap tahunnya, karena Islam mengikuti kalender lunar yang didasarkan pada penampakan bulan baru. Pada hari ini, umat Islam berkumpul di pagi hari untuk melakukan salat khusus, yang dikenal sebagai salat Idul Fitri, di masjid, tempat terbuka atau tempat ibadah, dan setelah salat, orang-orang saling berpelukan dan bertukar salam “Idul Fitri”, yang berarti “Selamat Hari Raya”. Sudah menjadi kebiasaan untuk mengenakan pakaian baru, menghias rumah, memberikan hadiah dan berbagi makanan dengan keluarga, teman, dan orang-orang yang kurang beruntung karena Idul Fitri adalah acara yang menggembirakan yang menandakan berakhirnya periode puasa selama sebulan penuh, doa, dan refleksi spiritual serta merupakan waktu bagi umat Islam untuk berkumpul bersama dalam persatuan, saling memaafkan, rasa syukur, dan merayakan berkah dari Allah. Tahun ini, Ramadan diperkirakan akan berakhir pada hari Kamis, 20 April atau Jumat, 21 April 2023 dan menandai awal Idul Fitri dengan suguhan bagi para pengamat langit dan pencinta benda-benda angkasa, karena pada tanggal 20 April, bulan baru yang terjadi pada tanggal 20 April akan disaksikan gerhana matahari total “hibrida” yang jarang terjadi di belahan bumi bagian selatan. Gerhana matahari total hibrida adalah fenomena langka yang hanya terjadi sekali dalam beberapa dekade di lokasi tertentu di Bumi. Gerhana matahari hibrida terakhir terjadi pada tanggal 3 November 2013, terlihat di sebagian Samudra Atlantik, Afrika bagian tengah dan Samudra Hindia, sementara gerhana matahari hibrida berikutnya akan terjadi pada tanggal 20 April 2023, terlihat di sebagian Australia, Indonesia dan Samudra Pasifik. Sesuai dengan laporan astronomi, bulan sabit hanya akan menyala 0,2% sesaat setelah matahari terbenam dan hampir pasti tidak mungkin untuk dilihat hanya dalam beberapa menit setelah matahari terbenam pada hari Kamis, 20 April di Mekkah, Arab Saudi. Di sisi lain, pantai barat AS kemungkinan besar akan melihatnya 1% menyala dan sedikit lebih tinggi di langit setelah matahari terbenam sekitar 10 jam kemudian. Pada hari Jumat, 21 April 2023, bulan sabit akan lebih mungkin terlihat dari mana saja di seluruh dunia dan akan terlihat 2,4% terang dari Mekkah dan umumnya jauh lebih tinggi dan lebih terang di langit setelah matahari terbenam, sementara itu akan terlihat sekitar 4% dari pantai barat AS. Gerhana matahari total hibrida, juga dikenal sebagai gerhana matahari total annular, adalah jenis gerhana matahari langka yang terjadi ketika bulan berada pada posisi di mana ia tampak lebih kecil dari Matahari. Akibatnya, selama gerhana, piringan bulan tidak sepenuhnya menutupi matahari, sehingga hanya menyisakan cincin terang atau annulus cahaya matahari yang terlihat di sekitar siluet bulan. Tahun ini, Ramadan diperkirakan akan berakhir pada hari Kamis, 20 April atau Jumat, 21 April 2023 dan menandai awal Idul Fitri dengan suguhan bagi para pengamat langit dan pencinta benda-benda angkasa, karena pada tanggal 20 April, bulan baru yang terjadi pada tanggal 20 April akan disaksikan gerhana matahari total “hibrida” yang jarang terjadi di belahan bumi bagian selatan. Gerhana matahari total hibrida adalah fenomena langka yang hanya terjadi sekali dalam beberapa dekade di lokasi tertentu di Bumi. Gerhana ini dikenal sebagai “hibrida” karena terjadi transisi antara gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian di sepanjang jalurnya. Hal ini terjadi karena kelengkungan Bumi menyebabkan bayangan bulan menyentuh permukaan di beberapa area dan melewati permukaan di area lainnya, menciptakan pola perubahan fase total dan annular. Whats Australian Culture for Celebrate Ied Fitr? Semua penduduk saling toleransi atas perayaan yang dilakukan oleh umat Muslim di Australia. Inilah beberapa tradisi yang dilakukan oleh penduduk Muslim Australia ketika merayakan Hari Raya Idul Fitri: Tradisi Open House Tidak jauh berbeda dengan lebaran yang dilakukan di Indonesia yakni tradisi open house bagi umat Muslim yang tengah merayakannya. Dengan acara open house ini artinya sesama umat Muslim bisa saling menyapa, silaturahmi dan bahkan meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya dalam setahun belakangan ini. Sholat Ied Sampai ke Jalanan Meskipun bukan negara yang mayoritasnya Muslim namun pemerintah Australia memberikan fasilitas bagi setiap umat Muslim yang tengah merayakan Hari Raya Idul Fitri. Salah satunya dengan memberikan fasilitas jalanan untuk digunakan melaksanakan sholat Ied mengingat jika dilakukan di dalam masjid tidak mencukupi. Pemerintah juga mengerahkan pasukan polisi untuk membantu melancarkan proses ibadah dengan cara memblokir sejumlah jalanan dan mengalihkan lalu lintasnya untuk memberikan kenyamanan bagi umat Muslim saat melakukan ibadah sholat Ied. Sholat Hari Raya Idul Fitri di Australia dilakukan di banyak tempat seperti halnya taman bermain, tempat lapang bahkan stadion. Festival Multikultural MEFF Consortium atau Multicultural Eid Festival & Fair yang ada di Australia ini telah memulai adanya perayaan festival multikultural sebagai bentuk menyambut hari kemenangan Idul Fitri di Sydney sejak tahun 1987. Festival perayaan ini masih ada sampai sekarang dan bahkan tidak hanya diikuti oleh umat Muslim namun juga non Muslim. Festival juga diikuti oleh beberapa tokoh terkenal di antaranya Hazem El Masri, Gubernur Jenderal Australia, Yusuf Islam, pemain sepak bola terkenal dan juga Kristina Keneally. Festival dilakukan di seluruh kota yang ada di Australia. Festival Terbesar di Melbourne Sedangkan untuk tradisi lebaran di Australia yang masih dilakukan yakni dengan adanya berbagai macam festival salah satunya di kota Melbourne tepatnya di Broadmeadows pada akhir pekan sesudah Hari Raya Idul Fitri. Sementara itu di ibukota Australia yakni Canberra dilakukan festival dengan sponsor Polisi Federal Australia serta dilaksanakan pada hari Minggu sesudah Hari Raya Idul Fitri.

Pada perayaan festival ini juga hadir berbagai macam wahana yang dapat digunakan untuk anak-anak ataupun orang dewasa. Selain itu perayaan dengan menyediakan berbagai macam kios yang dimiliki oleh warna negara lain bahkan adanya program kebudayaan.

Read More »

Australia Berpartisipsi dalam Penobatan di Inggris

Alasan mengapa warga Australia tidak mendapatkan hari libur nasional untuk menandai Penobatan Raja adalah karena waktunya – ini karena peristiwa bersejarah itu terjadi pada hari Sabtu. Sementara warga Inggris dan mereka yang berada di wilayah Inggris termasuk Kepulauan Cayman dan Bermuda mendapatkan hari libur, para pemimpin negara-negara Persemakmuran lainnya menolak untuk mengumumkan hari libur nasional. “Karena Coronation jatuh pada akhir pekan, warga Australia didorong untuk merayakan dan mengakui peristiwa itu pada hari itu sendiri,” kata juru bicara Perdana Menteri Anthony Albanese pada hari Jumat. Namun warga Australia tidak perlu putus asa, karena hari libur nasional Hari Ulang Tahun Ratu pada hari Senin 12 Juni masih tetap berlangsung untuk semua orang kecuali mereka yang tinggal di Queensland dan Australia Barat. Warga WA harus menunggu hingga 25 September, sementara mereka yang berada di Queensland bertahan hingga 2 Oktober. Tak satupun dari tanggal tersebut adalah tanggal lahir Ratu atau Charles yang sebenarnya – dengan mendiang Ratu lahir pada 21 April dan Raja Charles lahir pada 14 November. Mr Albanese dua kali minggu ini menolak untuk mengesampingkan penyelenggaraan referendum tentang Australia menjadi republik. Para pendukung monarki mengatakan bahwa pemimpin Partai Buruh – yang dikenal sebagai seorang republiken – berkomitmen untuk mengucapkan sumpah bangsawan pada penobatan hari Sabtu dan bertemu Raja Charles ketika dia menginginkan kepala negara Australia. “Saya seorang republikan, Anda bisa menjadi seorang republiken seumur hidup, seperti saya, dan tetap menghormati institusi,” kata Mr Albanese, setelah reaksi keras dari wawancaranya dengan penyiar Inggris Piers Morgan. “Saya sangat menghormati [Charles]. Merupakan suatu kehormatan besar berada di sini untuk mewakili Australia terlepas dari perbedaan pandangan yang dimiliki orang tentang pengaturan konstitusional kami. “Sebagai Perdana Menteri Australia, saya akan mengucapkan sumpah, namun bukan berarti Australia tidak memiliki pandangan yang luas.” Namun juru bicara Liga Monarki Australia Alexander Voltz mengatakan bahwa Tuan Albanese “membuktikan kemunafikannya” dan mencoba untuk “mendapatkan kuenya dan memakannya juga”. AUSTRALIANS READY TO MARCH FOR THE KING Gugup? Tidak. Sangat bersemangat? Sebaiknya kau percaya. Itulah perasaan luar biasa yang datang dari 39 warga Australia yang bangga berbaris dalam prosesi Penobatan pada hari Sabtu di antara ribuan tentara, pelaut, dan personel angkatan udara dari Inggris dan 35 negara Persemakmuran. Meskipun mereka akan ditonton oleh ratusan juta orang di seluruh dunia, latihan dan gladi resik – termasuk gladi resik selama 15 jam semalam pada awal pekan ini – telah membuahkan hasil; sekarang para anggota Pasukan Garda Federasi Australia yang dipilih secara khusus ini sudah siap untuk berangkat. Bagi veteran veteran RAAF yang telah mengabdi selama 33 tahun, Ivan Petrovic, dari Bathurst, NSW, akan ada dua hal penting yang menjadi sorotan utama – dimulai dengan parade besar di sepanjang Mall yang terkenal di dunia, yang dipadati oleh kerumunan orang, lebih banyak tentara, dan bendera-bendera dari seluruh dunia, seiring dengan musik yang dimainkan oleh band-band. “Saya sangat menantikan pawai menyusuri Mall, khususnya,” katanya. “Kemudian pada akhirnya, saat kami berada di Istana Buckingham, di halaman dan di belakang istana, kami akan memberikan tiga kali tepuk tangan kepada raja dan ratu. Itu akan menjadi momen yang luar biasa: menyenangkan, keras, dan fantastis.” “Hip-hip hore” yang akan dikumandangkan serempak oleh ribuan personel militer yang berkumpul di taman istana saat raja dan ratu yang baru saja dinobatkan tiba, juga merupakan hal yang paling diimpikan oleh Pelaut Tammy Vaughn. Veteran angkatan laut selama lima tahun dari Wagga Wagga, NSW, datang ke London dari Prancis, di mana ia memiliki peran penting sebagai bagian dari pesta catafalque untuk Kebaktian Fajar yang disiarkan di televisi di Villers-Bretonneux. Dia juga telah tampil dalam peran seremonial lainnya di luar negeri dan di seluruh Australia; namun tidak ada yang bisa mengalahkan menjadi bagian dari acara bersejarah yang sangat besar ini. “Sungguh merupakan pengalaman yang sangat keren berada di sini,” katanya. “Tumbuh dewasa, Anda melihat mereka (keluarga kerajaan) di majalah, Anda melihat mereka di TV, jadi sangat menyenangkan menjadi bagian dari salah satu momen spesial mereka.” Kopral Mickey Umile, seorang teknisi medis Angkatan Darat, mengatakan bahwa melihat Raja dan menyemangati beliau di Istana Buckingham akan menjadi “puncak dari semuanya”. Seperti kebanyakan rekan-rekannya, ia merasa senang, bukannya gugup, dan akan memikirkan keluarga yang menonton dari jauh, dalam kasusnya di Melbourne dan Thailand. “Ini merupakan salah satu hal yang paling menarik dalam karier saya,” katanya. Para anggota AFG – unit upacara yang berasal dari ketiga matra – merasakan semangat kebersamaan dengan 360 tentara Persemakmuran lainnya yang berbaris pada hari Sabtu, yang selama ini tinggal dan berlatih di pangkalan militer Inggris yang sangat besar di Pirbright, tepat di luar kota London. Semangat persahabatan terlihat dalam hal-hal kecil namun penting secara praktis saat pasukan berkumpul di Pirbright pada hari Kamis untuk latihan terakhir dan presentasi dari para petinggi – para prajurit dari berbagai negara mengobrol, bertukar pakaian, dan saling membantu saat menyiapkan perlengkapan. Bagi Kelasi Dua Vaughn, negara tuan rumahlah yang paling menonjol – “Saya merasa seperti di rumah sendiri saat berada di sini” – Kopral Umile telah menjalin pertemanan dengan orang-orang dari Brunei dan Barbados, sementara Warrant Officer Petrovic memberikan penilaian terhadap para pria dan wanita dengan lencana daun maple. “Saya suka orang-orang Kanada,” katanya. “Mereka sangat menyenangkan. Dan ada banyak negara lain yang benar-benar menikmati berada di sini. Ini adalah atmosfer yang luar biasa dan menyenangkan untuk menjadi bagian darinya.” Dan bukan hanya pasukan yang berparade – para perwira senior juga merasakannya. “Apa yang telah Anda lakukan bersama sungguh luar biasa,” kata Mayor Jenderal Eldon Miller pada hari Kamis, berterima kasih kepada pasukan Persemakmuran atas nama Kepala Staf Pertahanan Inggris, setelah menginspeksi dan memberi mereka semua koin peringatan. “Saya ingin mendoakan yang terbaik untuk Anda pada hari Sabtu, ketika mata dunia akan tertuju pada Anda saat kita merayakan Penobatan.”

Read More »

Cerita Ramadhan Farah, Wanita yang Menetap di Australia

Ritual kalender Ramadan penting bagi umat Islam karena menghubungkan umat Islam dengan Allah dan juga penting karena memperkaya Australia sebagai masyarakat yang majemuk dengan menunjukkan dedikasi terhadap Islam melalui puasa dan menyoroti nilai-nilai dan atribut yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ritual kalender memainkan peran besar dalam kehidupan masyarakat Australia, Ramadan menampilkan budaya dan agama dalam masyarakat sekuler. Australia adalah masyarakat yang sebagian besar terdiri dari berbagai kelompok etnis atau tradisi budaya, yang berfokus pada hak untuk meyakini dan mempraktikkan agama tanpa diskriminasi.

Read More »

Muslim dan Non Muslim Berbagi Semangat Ramadhan

Bulan Ramadhan dimulai malam ini, dengan umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga senja hingga 11 Mei. Setelah menghabiskan Ramadhan sebelumnya dalam isolasi karena pembatasan virus corona, umat Islam di Australia bersemangat untuk merayakan bulan suci bersama orang yang mereka cintai sekali lagi.

Read More »