Apakah teman-teman masih ingat dengan karakter fiksi Taz-Mania besutan Warner Bros? karakter yang sempat masuk ke dalam pasukan Justice League ini benar-benar ada di dunia nyata, tepatnya di Tasmania, Australia.
Tasmania merupakan satu-satunya negara bagian berbentuk kepulauan perisai yang terpisah dari daratan utama Australia. Memiliki luas sekitar 68.401 km persegi dan dipisahkan oleh selat Bass, negara ini mempunyai kondisi geografis yang unik dan berbeda dari wilayah-wilayah Australia lainnya.
Sebagian besar Kawasan Tasmania adalah wilayah konservasi terlindungi yang terdiri atas taman nasional dan situs warisan dunia, menjadikannya sebagai negara yang memiliki kualitas udara paling bersih di dunia.
Sejak tahun 2008, Tasmanian Devil telah diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah oleh International Union for the Conservation of Nature (IUCN). Salah satu penyebab utamanya adalah tumor wajah yang dapat menyebar dengan cepat dan termasuk kanker menular langka. Penyakit yang ditemukan sejak tahun 1990-an ini telah menewaskan puluhan ribu Tasmanian Devil, atau sekitar 90 persen dari populasi mereka di Tasmania.
Pemerintah Australia kemudian mendirikan Tasmanian Department of Primary Industries, Parks, Water and Environment (DPIPWE) dan menciptakan program Save the Tasmanian Devil (STDP) guna memulihkan populasi dan berusaha mengurangi penyebaran infeksi tumor pada Tassie.
Pada musim panas, suhu di Tasmania rata-rata berada di atas 20°C. Sementara di musim dingin, rata-rata suhu harian di bawah 14°C. Dalam setahun, Tasmania mengalami musim terdinginnya pada bulan Juli, dengan rata-rata terendah 6°C dan tertinggi 12°C.
Negara yang beribukota di Hobart ini menyimpan berbagai jenis flora dan fauna endemik yang unik, seperti pohon eukaliptus yang kerap dijumpai di seluruh wilayah Tasmania, dan Tasmanian Devil sebagai fauna asli yang pada 2015, secara resmi menjadi lambang negara Tasmania.
Tasmanian Devil, atau yang juga biasa disapa “Tassie” ini merupakan hewan jenis marsupial karnivora terbesar di dunia yang gemar berburu burung, ular, dan mamalia lainnya hingga seukuran kanguru. Mereka juga menyukai bangkai hewan yang tertabrak di jalanan maupun di hutan.
Tidak seperti tokoh kartun di jagad Warner Bros, kekuatan Tassie Devil bukanlah angin tornado, melainkan rahangnya yang dapat menghancurkan dan mengoyak apapun, bahkan logam sekalipun. Dengan kepalanya yang sangat besar, Tasmanian Devil mampu membuka rahangnya hingga 80 derajat dan mempunyai kebiasaan untuk menghabiskan seluruh bagian tubuh mangsanya tanpa tersisa. Dengan kemampuan demikian, Tassie turut mendapatkan gelar sebagai mamalia dengan gigitan terkuat untuk ukurannya.
Hal lainnya yang khas dari hewan ini adalah teriakannya yang bising. Nama belakangnya, “Devil”, bahkan diambil dari pekikan suara yang mereka keluarkan seperti setan.
Ketika orang-orang Eropa pertama kali datang ke Tasmania, mereka mengimajinasikan adanya iblis yang mengelilingi di dalam hutan saat Tassie memainkan instrumen horor dengan dengusan, geraman, endusan, lengkingam, hingga batuk dan bersin dari balik semak-semak. Suara-suara aneh tersebut biasanya digunakan untuk mengusir dan menghindari konflik dengan hewan lain.
Tasmanian Devil juga mampu berenang dengan tangkas dan dan berlari dengan kecepatan 25 kilometer per jam selama satu jam tanpa henti.
Induk Tasmanian Devil dapat melahirkan sekitar 20 sampai 30 anak sekaligus, namun tidak semuanya dapat hidup, karena mereka harus berlomba untuk masuk berlindung ke dalam kantung sang induk yang hanya mempunyai empat puting. Ketika bayi-bayi Tassie menjadi Tasmanian Devil muda, mereka terbiasa memanjat pohon untuk menghindari Devil tua yang bisa memakan Tassie muda saat lapar.