SOFT LAUNCHING CFAS UNAS

SOFT LAUNCHING CENTER FOR AUSTRALIAN STUDIES UNIVERSITAS NASIONAL

Pada Senin, 05 Juli 2021 Pusat Studi Australia Universitas Nasional telah mengadakan Webinar dan Soft Launching dengan tema “Australia- Indonesia Relation: Past, Present, and Future” merupakan webinar pertama yang diselenggarakan guna mengenalkan kepada masyarakat umum mengenai berdirinya Pusat Studi Australia di Universita Nasional. 

Pusat Studi maupun studi mengenai Australia di Indonesia mulai terfokus pada periode 1980-an dengan Universitas Indonesia sebagai pioneernya (Prof. David Reeve dan Prof. Richard Chauvel sebagai visiting professor di UI). Bahkan, setiap tahun diselenggarakan Ausǐralia Updaǐe yang diinisiasi oleh kedutaan besar Australia di Indonesia dengan kedutaan Indonesia di Australia (tahun 2020, Universitas Hasanuddin menjadi tuan rumah). Saat ini, lebih dari 80 universitas di Indonesia memiliki studi tentang Australia (terutama kurikulum dan mata kuliah Hubungan Australia-Indonesia, Politik Pemerintahan Australia, Diplomasi Australia, serta Australia dan Asia), salah satunya Universitas Nasional. 

Untuk memperkenalkan potensi dan nilai strategis Pusat Studi Australia di Universitas Nasional kepada akademisi, praktisi, institusi, dan masyarakat umum,  maka dilaksanakan Webinar dan Soft Launching dengan tema “Australia-Indonesia Relation: Past, Present, and Future” merupakan webinar pertama yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Australia UNAS (CFAS UNAS). Pembahasan pada webinar ini menitikberatkan pada potensi strategis Australia-Indonesia yang dibuktikan dengan harmonisasi hubungan pada masa lalu, kondisi relasi terkini, dan upaya peningkatan untuk masa mendatang. Stabilitas hubungan Australia- Indonesia merupakan garansi dalam stabilitas kawasan. Diperlukan pendekatan yang menyeluruh, multidisiplin, dan berkelanjutan agar harmonisasi Australia-Indonesia terus terjaga.

Harry Darmawan M.Si (Head of CFAS Universitas Nasional) – “CFAS adalah sebuah institusi yang memiliki latar belakang multi discipline approach dan berkomitmen untuk memajukan dan mengeratkan hubungan antara Australia dan Indonesia baik sekarang maupun masa depan. Selain itu kita juga akan melaksanakan workshop internasional yang semoga akan dapat berkolaborasi baik itu dengan kedutaan Indonesia di Canberra maupun kedutaan Australia di Jakarta. Kemudian kita juga berharap dapat menjadi tuan rumah dalam event Australia Update selanjutnya.”

Acara Peresmian Center for Australian Studies juga dihadiri oleh Stephen Scott (Deputy Australian Ambassador to Indonesia) – “I would like to congratulate Universitas Nasional for opening a new centre of Australian Studies. We’re looking to the future. We’ve already achieved so much through the elevation in our relationship and the flow-on effect continues, but as you know our relationship goes beyond government to government cooperation. The work of our research and educational institutions is fundamental to the Indonesia relationship and it has been for many decades. Our universities connect our people, help us explore new ways of thinking and provide a safe space for debate and discussion around our future. It is through the center of Australian studies that I hope to see much of this work looking at our shared challenges that we can explore together. I also look forward to reading the research papers and academic articles that the Centre of Australian Studies will soon be sharing about these aspects of our relationship.”

HE. Y Kristiarto S Legowo (Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia dan Vanuatu) mengatakan “Selaku pihak yang ikut diberikan tanggung jawab oleh negara untuk dapat mengelola hubungan dengan australia saya menyambut baik sekali didirikannya Pusat Studi Australia di UNAS. Seperti yang senantiasa kita ketahui, pusat studi Indonesia terdapat hampir di setiap Universitas yang terkemuka di Australia ini seperti di Monash University, University of Western Australia, Melbourne University sehingga hampir seluruh universitas yang dibuka oleh Australia terdapat pusat studi mengenai Indonesia. Menurut saya ini sangat logis sekali karena Australia memiliki arti strategi bagi Indonesia, dan Indonesia memiliki arti yang sangat strategi bagi Australia.

More to explorer

Cerita Ramadhan Farah, Wanita yang Menetap di Australia

Ritual kalender Ramadan penting bagi umat Islam karena menghubungkan umat Islam dengan Allah dan juga penting karena memperkaya Australia sebagai masyarakat yang majemuk dengan menunjukkan dedikasi terhadap Islam melalui puasa dan menyoroti nilai-nilai dan atribut yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ritual kalender memainkan peran besar dalam kehidupan masyarakat Australia, Ramadan menampilkan budaya dan agama dalam masyarakat sekuler. Australia adalah masyarakat yang sebagian besar terdiri dari berbagai kelompok etnis atau tradisi budaya, yang berfokus pada hak untuk meyakini dan mempraktikkan agama tanpa diskriminasi.

Read More »

Muslim dan Non Muslim Berbagi Semangat Ramadhan

Bulan Ramadhan dimulai malam ini, dengan umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga senja hingga 11 Mei. Setelah menghabiskan Ramadhan sebelumnya dalam isolasi karena pembatasan virus corona, umat Islam di Australia bersemangat untuk merayakan bulan suci bersama orang yang mereka cintai sekali lagi.

Read More »

Ramadhan di Australia

Bulan puasa Ramadhan adalah bulan paling suci dalam kalender Islam dan diamati oleh hampir dua miliar Muslim di seluruh dunia. Puasa selama Ramadhan adalah salah satu dari Lima Rukun Islam, yang merupakan lima praktik keagamaan penting yang harus diselesaikan setiap Muslim.

Read More »